ZMedia

SOP PENGAMBILAN SAMPEL DARAH VENA - NERS

Pengambilan darah merupakan suatu tindakan keperawatan medis menggunakan alat spuit. Selain itu cara yang masih lazim dilakukan di berbagai laboratorium klinik dan tempat-tempat pelayanan kesehatan. Darah vena diambil dari salah satu vena diantaranya  vena superficial (dekat permukaan kulit), vena dalam (letaknya lebih dalam dan berukuran lebih besar) dan vena perforator atau vena yang menghubungkan vena dalam dan superficial pada lengan memakai spuit. 

SOP PENGAMBILAN SAMPEL DARAH VENA 

Tujuan : Sebagai acuan untuk melakukan pengambilan sampel darah vena yang digunakan untuk 
pemeriksaan laboratorium

Alat dan Bahan : 
a. Handschoen 
b. bevel: 30-40 mm, 20 gauge, 19 gauge, 18 gauge, ukuran sedang 
c. Spuit : 2 ml, 5 ml, 10 ml, 20 ml (pastikan bahwa ujung tiap-tiap spuit sesuai dengan bevel-nya)
d. Perlak / bantal kecil 
e. Alkohol Swab 
f. (torniquet) 
g. Plester 
h. Botol Vacuntainer / tabung reaksi dan pendokumentasian

Langkah Prosedur

1. Lakukan pendekatan pasien dengan tenang dan ramah; usahakan pasien senyaman mungkin (Fase Orientasi). 

2. Identifikasi pasien dengan benar sesuai dengan data di lembar permintaan. 

3. Verifikasi keadaan pasien, misalnya puasa atau konsumsi obat. Catat bila pasien minum obat tertentu, tidak puasa dsb. 

4. Cuci tangan, dengan sabun dan air, sebelum mengambil sampel darah kemudian pakailah handschoen. 

5. Minta pasien meluruskan lengannya, pilih lengan yang banyak melakukan aktifitas, posisikan tangan pasien dengan telapak tangan menghadap ke atas dan alasi sikunya dengan perlak / bantal kecil. 

6. Minta pasien mengepalkan tangan. 

7. Pasang torniquet kira-kira 10 cm di atas lipat siku. 

8. Pilih bagian vena paling terlihat atau di vena median cubital atau cephalic. Lakukan perabaan (palpasi) untuk memastikan posisi vena; vena teraba seperti sebuah pipa kecil, elastis dan memiliki dinding tebal. Jika vena tidak teraba, lakukan pengurutan dari arah pergelangan ke siku, atau kompres hangat selama 5 menit daerah lengan atau mintalah pasien untuk membuka-tutup telapak tangannya beberapa kali supaya vena lebih kelihatan. 

9. Desinfeksi kulit pasien pada bagian yang akan diambil dengan kapas alkohol Swab dan biarkan kering. 

10. Tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas. Jika jarum telah masuk ke dalam vena, akan terlihat darah masuk ke dalam semprit (dinamakan flash)
Usahakan sekali tusuk kena. 

11. Setelah volume darah dianggap cukup, lepas torniquet dan minta pasien membuka kepalan tangannya. Volume darah yang diambil kira-kira 3 kali jumlah serum atau plasma yang diperlukan untuk pemeriksaan. 

12. Letakkan kapas di tempat tusukan spuit lalu segera lepaskan/tarik jarum. Tekan kapas beberapa saat lalu plester selama kira-kira 15 menit. Jangan menarik jarum sebelum torniquet dibuka. Penekukan siku setelah pengambilan darah tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan hematoma. 

13. Rapikan pasien dan lakukan pendokumentasian.

Terkahir Tahap Terminasi

Referensi / sumber : Pedoman Teknik Dasar untuk Laboratorium Kesehatan / WHO ; alih bahasa, Chairlan, Estu Lestari ; editor edisi bahasa Indonesia, Albertus Agung Mahode. - Ed. 2. - Jakarta : EGC, 2011 .